Kamis, 09 Juni 2016

Berprinsip Pada UX adalah Cara Perpustakaan PDKT dengan Penggunanya



Saat ini semenjak internet sudah menjadi sesuatu hal sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari dan digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat, informasi semakin mudah untuk diperoleh. Hal ini menjadikan perpustakaan bukan sebagai pelabuhan pertama atau utama dalam memperoleh setiap informasi yang di inginkan oleh masyarakat. Selain itu, dengan menggunakan internet masyarakat dapat memperoleh segala informasi yang di inginkannya dengan sekali klik saja kapan saja dan dimana saja. Lalu, bagaimana sikap kita sebagai pustakawan dalam menghadapi hal ini agar tidak kehilangan pemustakanya ?

Nah, salah satunya dengan memberikan UX yang baik bagi pemustaka. Apa itu UX ? UX merupakan kepanjangan dari User Experience. Pengertian User Experience menurut ISO 9241-210 dalam Wiryawan (2011:1159) adalah persepsi seseorang dan responnya dari pengguna sebuah produk, sistem, atau jasa. Dengan kata lain UX (User Experience), merupakan sebuah kesan yang diperoleh oleh pengguna perpustakaan atas layanan yang diberikan oleh perpustakaan, sehingga UX atau kesan dari pengguna ini dapat dibangun dan diciptakan oleh perpustakaan. Adapun cara penciptaan UX yang baik bagi pengguna perpustakaan yang disampaikan oleh Ida Fajar Priyanto, M.A., Ph.D. dalam kuliah Desain Sistem Informasi Perpustakaan dengan pokok bahasan Trend Perpustakaan dan Teknologi Informasi pada 11 Mei 2016, yaitu bisa melalui pemberian fasilitas perpustakaan yang mengkombinasikan dengan kemajuan teknologi yang ada. Misalnya menyediakan bookdrop untuk peminjaman atau pengembalian secara mandiri, adanya 3D Printing Materials, dan lain sebagainya yang dapat digunakan oleh penggunanya. 

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/81/Self_checkout_using_NCR_Fastlane_machines.jpg
Adanya berbagai fasilitas layanan yang ditawarkan akan memberikan UX atau kesan baru bagi pengguna, misalnya jika perpustakaan memiliki layanan teknologi yang modern maka akan memberikan pengalaman kepada pengguna tentang cara penggunakan alat-alat modern yang dapat mempermudah mereka. Menurut Ida Fajar Priyanto, M.A., Ph.D., UX di Perpustakaan saat ini sangatlah penting. hal ini dikarenakan pengguna perpustakaan saat ini tidak lagi hanya memerlukan informasi tetapi memerlukan adanya pengalaman atau kesan yang menyenangkan di perpustakaan yang dapat digunakan sebagai acuan kepuasan. Hal ini yang menjadikan UX menjadi sesuatu hal yang penting yang dapat digunakan sebagai acuan penilaian kepuasan pengguna atas suatu produk, sistem, atau layanan (Wiryawan, 2011:1159). Dengan demikian, adanya UX (User Experience) atau kesan dari pengguna perlu dibangun oleh perpustakaan dalam rangka meningkatkan layanan dan melakukan PDKT kepada masyarakat ditengah Era kemajuan Teknologi dan Informasi pada saat ini.



sumber bacaan:


Priyanto, Ida Fajar, “Trend Perpustakaan dan Teknologi Informasi” dalam Powerpoint Materi Kuliah 11 Mei 2016
Wiryawan, Mendiola B., “User Experience (UX) Sebagai Bagian Dari Pemikiran Desain Dalam Pendidikan Tinggi Desain Komunikasi Visiual” dalam Humaniora Vol. 2 No. 2 Oktober 2011, diakses pada 25 Mei 2016 http://eprints.binus.ac.id/1395/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar