Senin, 11 April 2016

Smart Librarian For Bright Nation : Sebuah Perkenalan dari Ilmu Perpustakaan


Jargon mengenai “Smart Librarian For Bright Nation” ini pertama kali saya dengar ketika saya mengikuti stadium general, yaitu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan jurusan ilmu perpustakaan yang saya ambil dan teman-teman satu jurusan. Pada saat itu ketika saya mendengar jargon itu saya bertanya-tanya apakah ada dampak seorang pustakawan dalam sebuah bangsa, atau bagaimana bisa seorang pustakawan menjadi pencerah bangsa. Adanya pertanyaan ini mungkin dikarenakan adanya gambaran saya mengenai seorang pustakawan yang sama seperti pemikiran masyarakat awam pada umumnya yang belum mengenal profesi pustakawan atau ilmu perpustakaan. Pada saat itu saya masih berfikir jika pustakawan atau pegawai perpustakaan hanya seorang penjaga perpustakaan, dan penata buku perpustakaan yang memiliki sifat tertutup, cuek, galak, dan ketinggalan zaman. Selain itu, saya juga bertanya-tanya, apasih hal-hal yang akan saya pelajari pada jurusan ilmu perpustakaan ini jika pada akhirnya ketika lulus akan bekerja seperti yang saya gambarkan tadi. Akhirnya saya menemukan setiap jawaban atas pertanyaan saya tersebut seiring dengan berjalannya proses perkuliahan.
Pada jurusan ilmu perpustakaan, ternyata tidak hanya mempelajari bagaimana cara mengelola sebuah perpustakaan termasuk bagaimana menata buku yang ada atau dalam perkuliahan disebut pengorganisasian koleksi perpustakaan. Namun, juga mempelajari bagaimana cara mengembangkan perpustakaan melalui penerapan managemen yang baik dan tepat yang tidak hanya diterapkan pada koleksi yang ada, tetapi juga sumberdaya manusia yang mengelolanya, meliputi proses promosi, rotasi, mutasi, kepemimpinan, dan lain sebagainya. Selain mempelajari mengenai manajemen, juga mempelajari bagaimana cara menjalin kerjasama dan membangun sebuah jaringan dengan berbagai perpustakaan dan lembaga lainnya, salah satunya melalui penerapan ilmu komunikasi.
Menurut saya, ilmu perpustakaan juga disebut ilmu sosial bukan hanya berisi praktik pengelolaan koleksi perpustakaan saja. Kenapa saya mengatakan hal seperti itu ? karena didalam ilmu perpustakaan juga mempelajari kajian pemustaka atau pengunjung perpustakaan dengan menggunakan pendekatan ilmu psikologi, sehingga dapat diketahui kebutuhan dan layanan yang sesuai, sehingga dapat menciptakan kedekatan dengan pemustaka atau pengunjung perpustakaan. Dalam jurusan ilmu perpustakaan juga tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga mempelajari ilmu statistik yang digunakan dalam mengevaluasi, salah satunya data jumlah pengunjung perpustakaan, dan lain sebagainya. Selain itu, dalam ilmu perpustakaan juga mempelajari bagaimana sistem teknologi dan informasi yang berguna dalam menghadapi perkembangan zaman sehingga dapat selalu menyiapkan layanan yang terbaik.
Adanya berbagai ilmu yang dipelajari dalam ilmu perpustakaan menunjukkan adanya keluwesan dan fleksibelitas dari ilmu perpustakaan yang dapat di kombinasikan dengan berbagai ilmu yang ada. Hal ini juga menunjukkan adanya gambaran baru dari seorang pustakawan yang memiliki sikap ramah, hangat, terbuka, dan mengikuti berbagai macam perkembangan yang ada termasuk perkembangan teknologi. Selain itu, hal ini juga menunjukkan adanya penguasaan berbagai ilmu seperti ilmu managemen; ilmu komunikasi; ilmu sistem teknologi dan informasi; ilmu psikologi; dan berbagai ilmu lainnya yang harus dikuasai oleh seorang pustakawan walaupun mungkin tidak secara mendalam, sehingga untuk menjadi seorang pustakawan tidak hanya dituntut untuk memiliki keterampilan, tetapi juga kecerdasan dalam melaksanakan pekerjaannya. Apalagi seorang pustakawan merupakan seorang penyedia informasi bagi setiap orang yang membutuhkan informasi yang memiliki berbagai macam kebutuhan, latar belakang pendidikan, budaya, dan lain sebagainya. Adanya peran pustakawan ini menjadikan pustakawan merupakan agen pencerah sebuah bangsa melalui berbagai informasi yang disediakannya melalui berbagai keterampilan, pengetahuan dan layanan yang dimilikinya.